Hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 1-10 lengkap dengan tafsirnya

Assalaamu'alaikum, pada kesempatan yang penuh barokah ini kami akan membagikan analisa hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 1-10 lengkap dengan arti dan tafsirnya.

Tajwidaily | Surah Al-Baqarah (bahasa Arab: سورة البقرة, translit. sūrah al-baqarah, arti. 'Sapi') adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an, serta merupakan surah terpanjang. Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah. Surah ini diawali dengan huruf muqaṭṭa'āt yang harus dibaca satu-satu (alif, lām, mīm).

Tajwid surat Al Baqarah ayat 1-10
Tajwid surat Al Baqarah ayat 1-10

Bacaan surat Al Baqarah ayat 1-10

Sebelum menganalisa hukum tajwidnya, mari kita baca surat Al Baqarah ayat 1-10 dibawah ini.

الۤمّۤ ۚ (١)

1. Alif Lam Mim.

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ (٢)

2. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ (٣)

3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ (٤)

4. dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ (٥)

5. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ (٦)

6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ (٧)

7. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ (٨)

8. Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.

يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ (٩)

9. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ (١٠)

10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.

Tajwid surat Al Baqarah ayat 1
Tajwid surat Al Baqarah ayat 1

Tajwid surat Al Baqarah ayat 1

الۤمّۤ ۚ (١)

Tajwid pada kata diatas adalah Mad Lazim Harfi Musyba' Mutsaqqal, sebab huruf setelah Mad (dalam ejaan huruf Fawatihus Suwar) diidghamkan.

Cara membacanya yaitu

  1. اَلِفْ

  2. لاَمْ

  3. مِّيْمْ

  4. Alif = 1 Harakat
  5. Laam = 6 Harakat (Lazim Harfi Musyba' Mutsaqqal), pada huruf ini dan sesudahnya terjadi mutsaqqol, sebab proses idgham mimi, yaitu ketika mim mati (ejaan ketiga huruf kedua) bertemu dengan Mim. Karena itu bacaan harus diidghamkan dengan memakai tasydid saambil membacanya dengan ghunnah musyaddah 3 harakat.
  6. Miim = 6 Harakat (Lazim Harfi Musyba') selain terjadi mutsaqqal dengan huruf sebelumnya, pada huruf ini juga terjadi hukum ghunnah musyaddah, sebab huruf mim ditasydidkan akibat proses idgham mimi dengan huruf sebelumnya.
Tajwid surat Al Baqarah ayat 2
Tajwid surat Al Baqarah ayat 2

Tajwid surat Al Baqarah ayat 2

Mad asli

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Dzal dan Ta. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Kaf, cirinya ada tanda sukun.

Huruf lin

لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah, dan huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

Idgham bila ghunnah

هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Lam.
  2. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.
Tajwid surat Al Baqarah ayat 3
Tajwid surat Al Baqarah ayat 3

Tajwid surat Al Baqarah ayat 3

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.

بِالْغَيْبِ

Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

Alif lam syamsiyah

وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Shad, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu dengan mengidghamkan (memasukkan) huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak tampak.
  3. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam

وَمِمَّا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid. Cara membacanya huruf mim dibaca dengung dengan ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Qolqolah sughra

رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ (٣)

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun asli.
  3. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Nun.
  4. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Ya. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim sukun dibaca dengan jelas (tidak dengung).
  5. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Fa. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau sedang.
  6. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
Tajwid surat Al Baqarah ayat 4
Tajwid surat Al Baqarah ayat 4

Tajwid surat Al Baqarah ayat 4

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.

Mad jaiz munfashil

بِمَآ اُنْزِلَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjangnya antara 2-5 harakat.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Za. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau sedang.

اِلَيْكَ

Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

Ikhfa ausath

وَمَآ اُنْزِلَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Za.

Ikhfa ab'ad

مِنْ قَبْلِكَ ۚ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Ab'ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Qaf. Cara membaca Ikhfa Ab'ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi "NG". Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab'ad, bacaan Ikhfa'nya lebih lama dari Ghunnahnya.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.

Mad Badal

وَبِالْاٰخِرَةِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, cirinya ada tanda sukun.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), tetapi posisi Hamzah lebih dahulu daripada mad, panjangnya yaitu 1 alif.
  3. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

Idzhar Syafawi

هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ (٤)

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf . Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim sukun dibaca dengan jelas (tidak dengung).
  2. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.
  3. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
Tajwid surat Al Baqarah ayat 5
Tajwid surat Al Baqarah ayat 5

Tajwid surat Al Baqarah ayat 5

Mad Wajib Muttashil

اُولٰۤىِٕكَ

Tajwid pada kata diatas adalah: Mad wajib muttashil, sebab mad asli (Fathah berdiri) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).

Hukum idgham di surat Al Baqarah

عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam
  2. Idgham bighunnah (idgham ma'al ghunnah), sebab tanwin fathah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  3. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf Ra.
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.

وَاُولٰۤىِٕكَ

Tajwid pada kata diatas adalah: Mad wajib muttashil, sebab mad asli (Fathah berdiri) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.

هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ (٥)

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, cirinya ada tanda sukun.
  2. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
Tajwid surat Al Baqarah ayat 6
Tajwid surat Al Baqarah ayat 6

Tajwid surat Al Baqarah ayat 6

Ghunnah

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  2. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.

Idzhar di surat Al Baqarah

سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi'i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf 'Ain
  3. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.

ءَاَنْذَرْتَهُمْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Dzal.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab disukun oleh huruf berharakat fathah.

اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Lam dan Ta
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Dza

لَا يُؤْمِنُوْنَ (٦)

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan.
Tajwid surat Al Baqarah ayat 7
Tajwid surat Al Baqarah ayat 7

Tajwid surat Al Baqarah ayat 7

Hukum Lam Jalalah

خَتَمَ اللّٰهُ

Tajwid pada kata diatas adalah: Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ 

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam dan wawu mati setelah dlommah.
  2. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf Wawu dan 'Ain.

وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu Fathah berdiri menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli.
  3. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  4. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.

غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma'al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Wawu, lalu bacaannya didengungkan.

عَذَابٌ عَظِيْمٌ (٧)

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf 'AIn
  3. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan.
Tajwid surat Al Baqarah ayat 8
Tajwid surat Al Baqarah ayat 8

Tajwid surat Al Baqarah ayat 8

Alif lam di surat Al Baqarah

وَمِنَ النَّاسِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, cirinya ada tanda tasydid.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  3. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

مَنْ يَّقُوْلُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma'al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf Ya
  2. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

اٰمَنَّا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), tetapi posisi Hamzah lebih dahulu daripada mad, panjangnya yaitu 1 alif.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  3. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Tarqiq hukum Lam Jalalah

بِاللّٰهِ

Tajwid pada kata diatas adalah: Tarqiq (tipis), sebab Lam Jalalah didahului oleh kasrah, lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ya dan Hamzah, cirinya ada tanda sukun.
  2. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  3. Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).
  4. Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis), sebab berharakat kasrah.

Ikhfa Syafawi

وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ (٨)

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Ikhfa syafawi, sebab Mim mati bertemu huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
Tajwid surat Al Baqarah ayat 9
Tajwid surat Al Baqarah ayat 9

Tajwid surat Al Baqarah ayat 9

يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Kha, dan huruf Wawu mati setelah dlommah.
  2. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri).

وَمَا يَخْدَعُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah.

اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Fa.

وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ (٩)

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan.
Tajwid surat Al Baqarah ayat 10
Tajwid surat Al Baqarah ayat 10

Tajwid surat Al Baqarah ayat 10

Idgham mimi

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan wawu mati setelah dlommah.
  2. Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Dlommah menghadapi huruf Fa.
  4. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  5. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh dlommah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

Mad Iwad

مَرَضًاۚ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Mad iwad ('iwadl ), sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf (berhenti). Panjangnya adalah 1 alif atau dua harakat.

وَلَهُمْ عَذَابٌ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf 'Ain
  2. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Iqlab

اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ (١٠)

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah, alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah.
  2. Iqlab, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan.
  3. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan.

Tafsir surat Al Baqarah ayat 1-10

Tafsir Ringkas Kemenag

1. Alif Laam miim. Beberapa surah dalam Al-Qur'an dibuka dengan huruf abjad seperti Alif Laam miim, Alif Laam Raa, dan sebagainya. Makna huruf-huruf itu hanya Allah yang tahu. Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama surah dan ada pula yang berpendapat bahwa gunanya untuk menarik perhatian, atau untuk menunjukkan mukjizat Al-Qur'an, karena Al-Qur'an disusun dari rangkaian huruf-huruf abjad yang digunakan dalam bahasa bangsa Arab sendiri. Meskipun demikian, mereka tidak pernah mampu untuk membuat rangkaian huruf-huruf itu menjadi seperti Al-Qur'an.

2. Inilah Kitab yang sempurna dan penuh keagungan, yaitu Al-Qur'an yang Kami turunkan kepada Nabi Muhammad, tidak ada keraguan padanya tentang kebenaran apa-apa yang terkandung di dalamnya, dan orang-orang yang berakal sehat tidak akan dihinggapi keraguan bahwa Al-Qur'an berasal dari Allah karena sangat jelas kebenarannya. Al-Qur'an juga menjadi petunjuk yang sempurna bagi mereka yang mempersiapkan diri untuk menerima kebenaran dengan bertakwa, yaitu mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya agar terhindar dari siksa Allah. Meski petunjuk Al-Qur'an diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, hanya orang-orang bertakwa saja yang siap dan mampu mengambil manfaat darinya.

3. Orang-orang yang bertakwa itu adalah mereka yang beriman kepada hal-hal yang gaib, yang tidak tampak dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan indra mereka, seperti Allah, malaikat, surga, neraka, dan lainnya yang diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya. Pada saat yang sama, sebagai bukti keimanan itu, mereka beribadah kepada Allah dengan melaksanakan salat, secara sempurna berdasarkan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, khusyuk serta memperhatikan waktu-waktunya, dan mereka juga menginfakkan di jalan kebaikan sebagian rezeki berupa harta, ilmu, kesehatan, kekuasaan, dan hal-hal lainnya yang bermanfaat yang Kami berikan kepada mereka, semata-mata sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan mencari keridaan-Nya.

4. Dan ciri-ciri lainnya dari orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada apa-apa yang diturunkan dari Allah kepadamu, wahai Nabi Muhammad, berupa Al-Qur'an dan adz-dzikr (hadis), dan kitabkitab yang telah diturunkan sebelum engkau, seperti Taurat, Zabur, Injil, dan Suhuf-suhuf (lembaran-lembaran) yang tidak seperti Kitab, dengan tidak membeda-bedakannya, sebab risalah Allah pada mulanya satu, dan mereka yakin akan adanya kehidupan di akhirat setelah kehidupan di dunia ini, dengan penuh keyakinan di dalam hati yang dibuktikan secara lisan dan perbuatan.

5. Mereka yang mempunyai ciri-ciri sebagaimana disebutkan itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, berada pada posisi yang sangat mulia dan agung, sebab mereka menaati semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, dan hanya mereka itulah orang-orang yang beruntung memperoleh apa yang mereka inginkan, yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga dan terbebas dari neraka.

6. Sebagai kebalikan dari sikap orang mukmin terhadap Al-Qur'an, sesungguhnya orang-orang kafir yang menutupi hati dan akal pikiran mereka dari kebenaran karena enggan dan sombong, tidak akan memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya. Sama saja bagi mereka, engkau beri peringatan, berupa ancaman siksa dari Tuhanmu, atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman sebab mereka lebih memilih jalan kebatilan.

7. Karena mereka ingkar dengan menutup diri dari kebenaran, maka seakan Allah telah mengunci hati mereka dengan sekat yang tertutup rapat sehingga nasihat atau hidayah tersebut tidak bisa masuk ke dalam hati mereka, dan pendengaran mereka juga seakan terkunci, sehingga tidak mendengar kebenaran dari Allah. Demikian pula penglihatan mereka telah tertutup, sehingga tidak melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang dapat mengantarkan kepada keimanan, dan sebagai akibatnya, mereka akan mendapat azab yang berat.

8. Dan selanjutnya disebutkan kelompok manusia yang ketiga dalam menyikapi kebenaran petunjuk Al-Qur'an, yaitu di antara manusia yang ingkar seperti disebut sebelumnya ada sekelompok orang yang mengatakan sesuatu yang sesungguhnya tidak lahir dari dalam hati nurani. Mereka berkata, “Kami hanya beriman kepada Allah dengan segala keagungan-Nya dan kami juga beriman kepada hari akhir yang diingkari oleh orang-orang kafir,” padahal sesungguhnya mereka itu tidak jujur dalam mengatakan itu sehingga mereka bukanlah termasuk golongan orang-orang yang beriman. Kelompok ketiga ini jauh lebih berbahaya daripada yang secara terang-terangan menolak (kafir), sebab mereka menampakkan diri seperti kawan padahal sesungguhnya mereka adalah lawan.

9. Mereka menduga, dengan mengatakan seperti itu, telah berhasil menipu Allah dengan menganggap Allah tidak mengetahui rahasia yang mereka sembunyikan, padahal Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dan yang tampak; dan mereka juga merasa telah berhasil menipu orang-orang yang beriman, dengan berpura-pura beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Sebab akibat buruk perbuatan mereka itu, cepat atau lambat, akan kembali kepada mereka sendiri.

10. Hal itu karena dalam hati mereka ada penyakit, seperti penyakit iri dan dengki kepada orang-orang yang beriman, keraguan terhadap ajaran Islam, keyakinan yang keliru, dan lainnya, lalu Allah menambah parah penyakitnya itu dengan kemenangan yang besar bagi orang-orang yang beriman. Kemenangan itu sangat menyakitkan mereka karena rasa iri, dengki, dan sombong yang ada dalam diri mereka. Keraguan mereka pun semakin menjadi. Dan, sebagai akibatnya, selain menderita di dunia, mereka akan mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta dengan memperlihatkan keimanan padahal hati mereka ingkar.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Baqarah ayat 1-10 lengkap dengan tafsirnya, semoga bermanfaat.