Hukum tajwid surat Al Ikhlas ayat 1-4

Assalaamu'alaikum, pada artikel ini akan diuraikan analisa hukum tajwid surat Surah Al-Ikhlas ayat 1-4.

Dikutip dari wikipedia Surah Al-Ikhlas (bahasa Arab: الإخلاص, Al-Ikhlāṣ), disebut juga sebagai Surah at-Tauhid bahasa Arab: التوحيد, At-Tauḥīd, 'Keesaan (Allah)', adalah salah satu surah di dalam al-Qur'an yang isi ayatnya membahas mengenai konsep ketuhanan dan keesaan Allah.

Alt Text!

Isi pokok surat Al Ikhlas

Didalam Al-Qur'an, Surah Al-Ikhlas berada pada juz 30, urutan surat ke-112. Surah ini tergolong surah Makkiyah atau diturunkan di kota Makkah terdiri atas 4 ayat, 15 kata, 47 huruf.

Pokok isinya adalah menegaskan keesaan Allah sembari menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Kalimat inti dari surah ini, "Allahu ahad, Allahus shamad" (Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung), sering muncul dalam uang dinar emas pada zaman Kekhalifahan dahulu.

Sehingga, kadang kala kalimat ini dianggap sebagai slogan negara Khilafah Islamiyah, bersama dengan dua kalimat Syahadat.

Keutamaan surat Al Ikhlas

Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa pahala membaca sekali surah Al-Ikhlas sama dengan membaca sepertiga Al-Qur'an sehingga membaca 3 kali surah ini sama dengan mengkhatam Al-Qur'an.

Kisah terkait hadits itu terekam dalam beberapa kisah. Seperti kisah ketika Nabi bertanya kepada sahabatnya untuk mengkhatam Al-Qur'an dalam semalam.

Umar menganggap mustahil hal itu, namun begitu Ali menyanggupinya. Umar kemudian menganggap Ali belum mengerti maksud Nabi karena masih muda.

Ali kemudian membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali dan Nabi Muhammad membetulkan itu. Dalam hadits-hadits terkait hal ini, keutamaan surah Al-Ikhlas sangat memiliki peran dalam Al-Qur'an sehingga sekali membacanya sama dengan membaca sepertiga Al-Qur'an.

Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surah Al-Ikhlas yaitu di mana 70.000 malaikat diutus kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal hingga meredupkan cahaya matahari.

70.000 malaikat itu diutus hanya karena ia sering membaca surah ini. Dan karena banyaknya malaikat yang diutus, Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad di Tabuk merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasannya di mana kemudian malaikat Jibril datang memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala

Sebelum mempelajari hukum tajwid surat Al-Ikhlas mari kita baca teks arab, latin serta terjemahannya dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ

qul huwallohu ahad

"Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa." (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 1).

اَللّٰهُ الصَّمَدُ

allohush-shomad

"Allah tempat meminta segala sesuatu." (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 2).

لَمْ يَلِدْ ۙ وَلَمْ يُوْلَدْ

lam yalid wa lam yuulad

"(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan." (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 3).

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

wa lam yakul lahuu kufuwan ahad

"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 4).

Alt Text!

Tajwid surat Al Ikhlas ayat 1

Hukum Lam Jalalah

قُلْ هُوَ اللّٰهُ

Tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

Qolqolah kubra

اَحَدٌ

Tajwid pada kata diatas adalah Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu dal sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti). Bila disambung tidak terjadi hukum qolqolah.

Tajwid surat Al Ikhlas ayat 2

اَللّٰهُ

Tajwid pada kata diatas adalah Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah.

Alif lam syamsiyah

الصَّمَدُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf shad, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu  dengan mengidghamkan (memasukkan) huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak tampak.
  2. Qolqolah kubra (bila waqaf), sebab huruf qolqolah yaitu dal sukun karena bacaannya diwaqafkan (berhenti).
Alt Text!

Tajwid surat Al Ikhlas ayat 3

Idzhar syafawi

لَمْ يَلِدْ ۙ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ya. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca dengan jelas (tidak dengung).
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu dal sukun asli.
وَلَمْ يُوْلَدْ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ya.
  2. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu dal sukun asli.

Tajwid surat Al Ikhlas ayat 4

Idgham bila ghunnah & mad shilah

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf ya.
  2. Idgham bila ghunnah (tidak dengung), sebab nun mati menghadapi huruf Lam.
  3. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung ke huruf didepannya. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif (dua harakat).

Idzhar halqi

كُفُوًا اَحَدٌ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf  hamzah.
  2. Qolqolah kubra, sebab huruf qolqolah yaitu dal sukun karena bacaannya diwaqafkan.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al-Ikhlas ayat 1-4, silahkan share semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua, aamiin.