Hukum Tajwid surat At Takatsur ayat 1-8 dan tafsirnya

Assalamu'alaikum, pada artikel ini akan diuraikan analisa hukum tajwid surat At Takatsur ayat 1-8 lengkap dengan tafsirnya.

Dikutip dari wikipedia, Surah At-Takasur (bahasa Arab:التكاثر) adalah surah ke-102 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah.

Dinamai At-Takatsur (bermegah-megahan) diambil dari perkataan At-Takatsur yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Hukum Tajwid surat At Takatsur

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar. Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala

Sebelum mempelajari hukum tajwid At Takatsur ayat 1-8 mari kita baca teks arab, latin serta terjemahannya dibawah ini.

Bacaan surat At Takatsur dan artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلْهٰٮكُمُ التَّكَا ثُرُ

al-haakumut-takaasur

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu," (QS. At-Takasur 102: Ayat 1).

حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَا بِرَ

hattaa zurtumul-maqoobir

"sampai kamu masuk ke dalam kubur." (QS. At-Takasur 102: Ayat 2).

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ

kallaa saufa ta'lamuun

"Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)," (QS. At-Takasur 102: Ayat 3)

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ

summa kallaa saufa ta'lamuun

"kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui." (QS. At-Takasur 102: Ayat 4).

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِ

kallaa lau ta'lamuuna 'ilmal-yaqiin

"Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti," (QS. At-Takasur 102: Ayat 5).

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَ 

latarowunnal-jahiim

"niscaya kamu benar-benar akan melihat Neraka Jahim," (QS. At-Takasur 102: Ayat 6).

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِ

summa latarowunnahaa 'ainal-yaqiin

"kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri," (QS. At-Takasur 102: Ayat 7).

ثُمَّ لَـتُسْئَـلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ

summa latus-alunna yauma-izin 'anin-na'iim

"kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)." (QS. At-Takasur 102: Ayat 8).

Tajwid surat At Takatsur ayat 1,2,3

Tajwid surat At Takatsur ayat 1

Alif lam syamsiyah

اَلْهٰٮكُمُ التَّكَا ثُرُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf HA.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ta, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu  dengan mengidghamkan (memasukkan) huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak tampak.
  3. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).

Tajwid surat At Takatsur ayat 2

حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَا بِرَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ta, dan huruf Alif mati setelah fathah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim, cirinya ada tanda sukun.

Tajwid surat At Takatsur ayat 3

Huruf lin

كَلَّا سَوْفَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
  2. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
 تَعْلَمُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti. Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat.

Tajwid surat At Takatsur ayat 4,5

Tajwid surat At Takatsur ayat 4

Ghunnah

ثُمَّ كَلَّا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid. Cara membacanya huruf mim dibaca dengung dengan ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
سَوْفَ

Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

Mad aridl lissukun

تَعْلَمُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (wawu mati setelah dlommah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.

Tajwid surat At Takatsur ayat 5

Mad thabi'i

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).
  2. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.

Alif lam qomariyah

عِلْمَ الْيَقِيْنِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ya, cirinya ada tanda sukun.
  2. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
Tajwid surat At Takatsur ayat 6,7

Tajwid surat At Takatsur ayat 6

Hukum bacaan Ra

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Jim, cirinya ada tanda sukun.
  4. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.

Tajwid surat At Takatsur ayat 7

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Mim dan Nun ditasydid.
  2. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  3. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
عَيْنَ الْيَقِيْنِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ya, cirinya ada tanda sukun.
  3. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.
Tajwid surat At Takatsur ayat 8

Tajwid surat At Takatsur ayat 8

ثُمَّ لَـتُسْئَـلُنَّ

Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Mim dan Nun ditasydid.

Idzhar halqi

يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf 'Ain.
  3. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, cirinya ada tanda tasydid.
  4. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
  5. Mad 'aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi'i (ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu bacaannya diwaqafkan/berhenti.

Tafsir surat At Takatsur ayat 1-8

Tafsir Lengkap Kemenag

1. (1) Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia sibuk bermegah-megahan dengan harta, teman, dan pengikut yang banyak, sehingga melalaikannya dari kegiatan beramal. Mereka asyik dengan berbicara saja, teperdaya oleh keturunan mereka dan teman sejawat tanpa memikirkan amal perbuatan yang bermanfaat untuk diri dan keluarga mereka.

2. (2) Selanjutnya Allah menjelaskan keadaan bermegah-megah di antara manusia atau dengan usaha untuk memiliki lebih banyak dari orang lain akan terus berlanjut hingga mereka masuk lubang kubur. Dengan demikian, mereka telah menyia-nyiakan umur untuk hal yang tidak berfaedah, baik dalam hidup di dunia maupun untuk kehidupan akhirat.

Para ulama berpendapat bahwa menziarahi kuburan adalah obat penawar yang paling ampuh untuk melunakkan hati, karena dengan ziarah kubur itu manusia akan ingat mati dan hari akhirat, maka dengan sendirinya akan membatasi keinginan-keinginan yang bukan-bukan.

Nabi Muhammad SAW bersabda:Saya pernah melarang kamu menziarahi kubur, maka sekarang ziarahilah kubur itu, karena menziarahi kubur itu akan menjadikan zuhud dari kemewahan dunia dan mengingatkan kamu kepada kehidupan akhirat. (Riwayat Ibnu Mjjah dari Ibnu Mas'ud).

3. (3) Kemudian Allah dengan ayat ini memperingatkan bahwa bermegah-megahan itu tidak pantas dikerjakan karena akibatnya buruk serta menimbulkan kekacauan dan permusuhan.

Sebaliknya Allah menganjurkan agar diciptakan kerukunan hidup, bantu-membantu dalam menegakkan kebenaran dan tolong-menolong dalam kebajikan dan dalam melestarikan hidup bermasyarakat, dengan membina akhlak yang luhur serta budi pekerti yang baik.

4. (4) Allah mengulang ancaman-Nya melalui ayat ini dan merupakan ancaman sesudah ancaman, bagaikan seorang tuan berkata kepada hamba sahayanya bahwa agar tidak mengerjakan sesuatu, kemudian tuan itu mengulangi ucapannya itu.

5. (5) Ayat ini merupakan peringatan Allah dalam bentuk perintah agar waspada terhadap tingkah laku yang buruk itu. Keinginan untuk berlebih-lebihan dapat menyibukkan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak bermanfaat.

Pendirian yang dianggapnya benar itu sebenarnya adalah salah. Itu hanya sangkaan belaka yang pasti berubah, karena tidak sesuai dengan kenyataan. Yang harus menjadi pendirian adalah yang sesuai dengan kenyataan yang dapat disaksikan oleh mata, oleh perasaan atau berdasarkan dalil sahih.

6. (6) Dalam ayat ini, Allah menerangkan sebagian azab yang akan dialami oleh orang yang bermegah-megahan itu karena kelalaian tersebut. Mereka akan ditimpa azab di akhirat, dan pasti akan melihat tempat itu dengan mata kepala mereka sendiri.

Oleh sebab itu, mereka hendaknya selalu merenungkan kedahsyatan azab itu dalam pikiran agar membawa mereka kepada perbuatan yang baik dan bermanfaat. Maksud perkataan “melihat neraka Jahim” adalah merasakan azabnya, sesuai dengan tujuan Al-Qur'an dalam pemakaian kata-kata tersebut.

7. (7) Kemudian dengan ayat ini, Allah menguatkan isi ayat sebelumnya, bahwa azab itu benar-benar akan dirasakan oleh orang yang teperdaya itu.

Oleh karena itu, siapa saja dan dari golongan apa saja hendaklah bertakwa kepada Tuhannya serta menghindari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka disiksa.

Hendaknya seseorang itu memperhatikan nikmat-nikmat Allah yang ada padanya untuk dipelihara dan dipergunakan sesuai dengan fungsi nikmat tersebut.

Juga hendaknya mereka tidak melakukan kejahatan, mengada-adakan kemungkaran, dan mengharap-harapkan ampunan Allah hanya semata-mata dengan pengakuan beragama Islam dengan memakai nama dan gelar yang muluk-muluk, sedangkan ia menyalahi hukum-hukum Al-Qur'an dan melakukan tindakan yang sama dengan musuh Islam.

8. (8) Allah lebih memperkuat lagi celaan-Nya terhadap mereka dengan mengatakan bahwa sesungguhnya mereka akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan-kenikmatan yang mereka megah-megahkan di dunia, apa yang mereka perbuat dengan nikmat-nikmat itu.

Apakah mereka telah menunaikan hak Allah daripadanya, atau apakah mereka menjaga batas-batas hukum Allah yang telah ditentukan dalam bersenang-senang dengan nikmat tersebut.

Jika mereka tidak melakukannya, ketahuilah bahwa nikmat-nikmat itu adalah puncak kecelakaan di hari akhirat.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat At Takatsur ayat 1-8 beserta tafsirnya, silahkan share semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua, aamiin.