Hukum tajwid surat Al Qadr ayat 1-5 lengkap dengan tafsirnya

Assalamu'alaikum, pada artikel ini akan diuraikan analisa hukum tajwid surat Al-Qadr ayat 1-5.

Tajwidaily | Surah Al-Qadr (bahasa Arab:الْقَدْرِ) adalah surah ke-97 dalam al-Qur'an yang terdiri atas 5 ayat dan termasuk golongan Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah 'Abasa dan dinamai Al-Qadr (Kemuliaan) yang diambil dari kata al-Qadr yang terdapat pada ayat pertama surah ini.

Menurut para mufassir, Kitab Al-Qur'an mulai diturunkan pada Lailatul Qadr meski tiada kata Al-Qur'an dalam keseluruhan surah ini. Pada ayat keempat dikatakan bahwa dalam Lailatul Qadr, para malaikat beserta "Al-Ruh" hadir ke dunia untuk mengatur berbagai urusan. Penentuan kapan terjadinya Lailatul Qadr pada bulan Ramadhan masih sering diperselisihkan oleh berbagai mazhab.

Pembahasan ini dipublikasikan bertujuan untuk membantu umat Islam mempermudah dalam memahami hukum tajwid secara benar. Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan selalu istiqomah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahala

Sebelum mempelajari hukum tajwid Al-Qadr ayat 1-5 mari kita baca teks arab, latin serta terjemahannya dibawah ini.

Tajwid surat Al Qadr
Tajwid surat Al Qadr

Bacaan surat Al Qadr ayat 1-5 beserta artinya

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّاۤ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

innaaa angzalnaahu fii lailatil-qodr

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar." (QS. Al-Qadr 97: Ayat 1).

وَمَاۤ اَدْرٰٮكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

wa maaa adrooka maa lailatul-qodr

"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?" (QS. Al-Qadr 97: Ayat 2).

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍ

lailatul-qodri khoirum min alfi syahr

"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr 97: Ayat 3).

تَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ وَا لرُّوْحُ فِيْهَا بِاِ ذْنِ رَبِّهِمْ ۚ مِّنْ كُلِّ اَمْرٍ

tanazzalul-malaaa-ikatu war-ruuhu fiihaa bi-izni robbihim, ming kulli amr

"Pada malam itu turun para malaikat dan Roh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan." (QS. Al-Qadr 97: Ayat 4).

سَلٰمٌ  ۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

salaamun hiya hattaa mathla'il-fajr

"Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr 97: Ayat 5).

Tajwid surat Al Qadr ayat 1-2
Tajwid surat Al Qadr ayat 1-2

Tajwid surat Al-Qadr ayat 1

Ghunnah

اِنَّاۤ اَنْزَلْنٰهُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membacanya huruf nun dibaca dengan dengung ditahan antara 2-3 harakat.
  2. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjangnya antara 2-5 harakat.
  3. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun sukun menghadapi huruf Za. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau sedang.
  4. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Nun. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).

Huruf lin

فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
  2. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Qaf, cirinya ada tanda sukun.
  4. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.

Tajwid surat Al-Qadr ayat 2

Mad jaiz munfashil

وَمَاۤ اَدْرٰٮكَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli (mad thabi'i), yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjangnya antara 2-5 harakat.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
  3. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ra.
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
مَا

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

Alif lam qomariyah

لَيْلَةُ الْقَدْرِ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Qaf, cirinya ada tanda sukun.
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.
Tajwid surat Al Qadr ayat 3
Tajwid surat Al Qadr ayat 3

Tajwid surat Al-Qadr ayat 3

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۙ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Qaf, cirinya ada tanda sukun.
  3. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli.

Idgham bighunnah

خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf lin (haraf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  2. Idgham bighunnah (idgham ma'al ghunnah), sebab tanwin dlommah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan.
  3. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah.
Tajwid surat Al Qadr ayat 4
Tajwid surat Al Qadr ayat 4

Tajwid surat Al-Qadr ayat 4

Mad wajib muttashil surat Al Qadr

تَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Mim.
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad asli (Fathah berdiri) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).

Alif lam syamsiyah

وَا لرُّوْحُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ra, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu  dengan mengidghamkan (memasukkan) huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak tampak.
  2. Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf wawu mati setelah dlommah.

Mad thabi'i

فِيْهَا

Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah. Panjangnya adalah 1 alif (dua harakat).

Idgham mimi surat Al Qadr

بِاِ ذْنِ رَبِّهِمْ ۚ مِّنْ كُلِّ اَمْرٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  2. Idgham mimi, sebab Mim mati menghadapi huruf Mim. Lalu bacaannya didengungkan.
  3. Ikhfa Ab'ad (paling jauh), sebab nun mati menghadapi huruf Kaf. Cara membaca Ikhfa Ab'ad yaitu huruf nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf Kaf atau Qaf, menghasilkan bunyi "NG". Pada waktu mengucapkan Ikhfa Ab'ad, bacaan Ikhfa'nya lebih lama dari Ghunnahnya.
  4. Idzhar syafawi, sebab Mim sukun menghadapi huruf . Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim sukun dibaca dengan jelas (tidak dengung).
Tajwid surat Al Qadr ayat 5
Tajwid surat Al Qadr ayat 5

Tajwid surat Al-Qadr ayat 5

Idzhar halqi surat Al Qadr

سَلٰمٌ  ۛ هِيَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Lam.
  2. Idzhar halqi, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf HA.

Qolqolah sughra surat Al Qadr

حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi'i), sebab fathah berdiri diatas huruf Ta.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Tha dan Jim sukun asli.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Fa, cirinya ada tanda sukun.

Tafsir Surat Al Qadr

Tafsir lengkap Kemenag

1.  (1) Terdapat empat tempat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang penurunannya kepada Nabi saw yaitu:

1. Dalam Surah al-Qadr.

2. Dalam Surah ad-Dukhan, yaitu pada firman-Nya:

حٰمۤ  ۚ   (١)  وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ   (٢)  اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ  (٣)  فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ   (٤)  اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ   (٥)  رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ   (٦) 

Haa Mim. Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas, sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (ad-Dukhan/44: 1-6);3. Dalam Surah al-Baqarah, yaitu pada firman-Nya:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَان

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (al-Baqarah/2: 185);;4. Dalam Surah al-Anfal, yaitu pada firman-Nya:

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ   (٤١)  

Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-Anfal/8: 41);Ayat Surah al-Qadr menyatakan bahwa turunnya Al-Qur'an dari Lauh Mahfuz ke Baitul-Izzah jelas pada malam Lailatul Qadr.

Ayat Surah ad-Dukhan menguatkan turunnya Al-Qur'an pada malam yang diberkahi, ayat Surah al-Baqarah menunjukkan turunnya Al-Qur'an pada bulan Ramadan. Sedangkan Surah al-Anfal/8: 41 di atas menerangkan penyelesaian pembagian rampasan perang pada Perang Badar.

Perang ini disebut yaumul-furqan karena merupakan pertempuran antara tentara Islam dengan tentara kafir, di mana kemenangan berada di tangan tentara Islam. 

Dalam ayat ini diungkapkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur an pertama kali kepada Nabi saw pada malam yang mulia. Kemudian diturunkan terus-menerus secara berangsur-angsur menurut peristiwa dan suasana yang menghendakinya dalam jangka waktu dua puluh dua tahun lebih sebagai petunjuk bagi manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat nanti.

Sehubungan dengan uraian di atas, para ulama mengatakan bahwa kata anzala dan nazzala berbeda penggunaan dan maknanya. Oleh sebab itu, makna anzalnahu dalam Surah al-Qadr menunjukkan turunnya kitab suci Al-Qur'an pertama kali dan sekaligus dari Lauh Mahfuz ke langit dunia.

Kemudian diturunkan berangsur-angsur dari langit dunia kepada Nabi Muhammad, yang dibawa oleh Malaikat Jibril selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Sedangkan makna nazzala bermakna diturunkan berangsur-angsur.

Tidak diragukan lagi bahwa manusia sangat memerlukan Al-Qur'an sebagai pedoman yang menjelaskan sesuatu yang mereka ragukan dalam hal-hal yang berhubungan dengan soal-soal keagamaan atau masalah-masalah duniawi.

Al-Qur'an juga menerangkan kepada mereka kejadian manusia dan kejadian yang akan datang ketika datangnya hari kebangkitan.

Manusia memerlukan pegangan tersebut karena tanpanya, mereka tidak dapat memahami prinsip-prinsip kemaslahatan yang sebenarnya untuk membentuk peraturan-peraturan dan undang-undang.

Oleh sebab itu, benarlah pendapat yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama dan petunjuk rohani yang menentukan ukuran dan nilai sesuatu setelah mengetahui secara ilmiah keadaan dan khasiat sesuatu.

2.  (2) Kemudian dalam ayat ini, Allah menyatakan keutamaan Lailatul-Qadr yang tidak dapat diketahui oleh para ulama dan ilmuwan, bagaimanapun tingginya ilmu pengetahuan mereka. Pengertian dan pengetahuan Nabi-Nya pun tidak sanggup menentukan kebesaran dan keutamaan malam itu. Hanya Allah yang mengetahui segala hal yang gaib, yang menciptakan alam semesta, yang mewujudkannya dari tidak ada menjadi ada.

3.  (3) Pada ayat ini, Allah menerangkan keutamaan Lailatul-Qadr yang sebenarnya. Malam itu adalah suatu malam yang memancarkan cahaya hidayah sebagai permulaan tasyri yang diturunkan untuk kebahagiaan manusia. Malam itu juga sebagai peletakan batu pertama syariat Islam, sebagai agama penghabisan bagi umat manusia, yang sesuai dengan kemaslahatan mereka sepanjang zaman.

Malam tersebut lebih utama dari seribu bulan yang mereka lalui dengan bergelimang dosa kemusyrikan dan kesesatan yang tidak berkesudahan. Ibadah pada malam itu mempunyai nilai tambah berupa kemuliaan dan ganjaran yang lebih baik dari ibadah seribu bulan.

Sebutan kata “seribu” dalam ayat ini tidak bermaksud untuk menentukan bilangannya. Akan tetapi, maksudnya untuk menyatakan banyaknya yang tidak terhingga sebagaimana yang dikehendaki.

4.  (4) Dalam ayat ini, Allah menyatakan sebagian dari keistimewaan malam tersebut, yaitu turunnya para malaikat bersama Jibril dari alam malaikat sehingga tampak oleh Nabi saw, terutama Jibril yang menyampaikan wahyu. Penampakan Jibril kepada Nabi saw dalam rupanya yang asli adalah perintah Allah, setelah Ia mempersiapkan Nabi-Nya untuk menerima wahyu yang akan disampaikannya kepada manusia yang mengandung kebajikan dan keberkahan.

Turunnya malaikat ke bumi adalah dengan izin Allah, tidak perlu kita menyelidiki bagaimana cara dan apa rahasianya. Kita cukup beriman saja dengannya. Adapun yang dapat diketahui manusia tentang rahasia alam ini hanya sedikit sekali.

Lailatul qadar adalah malam yang tenang dan cerah, tidak panas dan tidak dingin, serta matahari pada pagi harinya berwarna merah terang. (Riwayat Abµ D±wud)

5.  (5) Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa malam tersebut dipenuhi kebajikan dan keberkahan dari permulaan sampai terbit fajar, karena turunnya Al-Qur'an yang disaksikan oleh para malaikat ketika Allah melapangkan dada Nabi-Nya dan memudahkan jalan untuk menyampaikan petunjuk serta bimbingan kepada umatnya.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al-Qadr ayat 1-5 beserta tafsirnya, silahkan share semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua, aamiin.